Kamu Juga Perlu Baca, 5 Buku Terbaik Di 2021 Versiku

Photo by Alfons Morales on Unsplash


Buku yang sudah aku baca apa yang menurutku juga perlu kamu baca?

Buku apa kamu juga perlu nikmati sensasinya? 

Seperti judulnya, dalam postingan kali ini aku ingin share 5 buku terbaik yang aku baca tahun 2021. Oh ya kamu juga boleh banget share juga apa buku terbaik yang kamu baca tahun ini di kolom komentar ya.

Disclameir dulu, aku memang slow reader, aku tidak terlalu cepat dalam menamatkan sebuah judul buku. Jadi di awal tahun ini memang aku hanya membuat target menamatkan 12 judul buku. Dan alhamdulillah saat postingan ini aku buat, aku telah membaca 13 judul buku. Untuk teman-teman yang bisa menamatkan banyak buku, kalian keren. Dan untuk teman-teman yang mungkin kecepatan membacanya seperti aku, that’s okay. Bukankah yang terpenting bagaimana membangun kebiasaan membaca dan bagaimana kita menikmati apa yang sedang kita baca. Langsung aja ya kita mulai.

Man’s Search For Meaning

Buku ini telah diterbitkan dalam 49 bahasa dan 190 edisi. Ditulis oleh Viktor E. Frankl merupakan seorang neurolog dan psikiater terkemuka di Eropa. Beliau dikenal melalui teori logoterapinya. Untuk versi Bahasa Indonesia, buku setebal 233 halaman ini hanya terbagi menjadi 2 bab yaitu Pengalaman di Kamp Konsentrasi dan Logoterapi Secara Ringkas.

Sebagai latar belakang, pada perang dunia ke II antara tahun 1942-1945, Frankl menjadi tawanan Nazi yang ditahan di empat kamp konsentrasi berbeda, diantaranya Auschwitz.

Pada bab pertama, Pengalaman di Kamp Konsentrasi, penulis mengajak kita melihat apa yang dialami penulis selama ditawan di sana. Mulai bagaimana para tawanan masuk kamp diharuskan masuk tanpa identitas serta tanpa membawa satu pun dokumen dan harta yang dimiliki, bagaimana para tawanan diharuskan bekerja rodi sepanjang waktu, akses makan dan kebutuhan dasar yang sangat kurang terpenuhi, berbagai tekanan psikologis, mengahadapi wabah yang terjadi di kamp, dan tentu yang paling melegenda teror siapa selanjutnya yang akan massuk ke kamar gas. Selama kehidupan di kamp inilah Frankl mengamati hanya tawanan yang memiliki sebuah alasan serta keinginan hiduplah yang akan terus dapat bertahan.

Jujur aku sulit berhenti selama membaca bab pertama setebal 140an halaman ini. Aku merasa larut dalam narasi yang disampaikan penulis tentang realita kehidupan di kamp konsentrasi yang jelas berbeda dengan kehidupan aku saat ini dan disini, kehidupan yang sangat sulit aku bayangkan terjadi dan perlu dihadapi.

Sedangkan pada bab kedua, Logoterapi Secara Ringkas, penulis menjabarkan secara rinci tentang logoterapi. Pada bab ini penulis cukup banyak menggunakan diksi ilmiah sehingga sedikit sulit dipahami, namun dengan membacanya berulang aku dapat memahami argumen-argumen penulis.

Highlight dalam buku ini yang menurut aku coba disampaikan kepada pembaca adalah bahwa meskipun kita tidak dapat menghindari setiap penderitaan, namun kita selalu memiliki kesempatan untuk memilih bagaimana mengatasinya, menemukan makna dalam penderitaan, dan melangkah maju dengan tujuan baru.

Menurut aku buku ini menjadi salah satu buku yang perlu dibaca paling tidak sekali seumur hidup, terdapat banyak detail kejadian yang aku yakin akan memperluas perspekti kita.

Aku memberikan rating 4.8/5 untuk buku Man’s Search For Meaning. Review lengkap bisa dibaca di http://riankusumadew.blogspot.com/ReviewMansSearchForMeaning.html

Life Lesson

Buku ini masuk wishlist setelah mengetahui buku ini telah dibaca oleh SUGA BTS,. Ya, aku selalu penasaran rekomendasi buku bacaan SUGA, dan so far sangat suka dengan buku-buku bacaannya, salah satunya buku life lesson ini.

Buku ini ditulis oleh Elisabeth Kubler Ross dan David Kessler, dimana keduannya memiliki pengalaman panjang dalam perawatan pasien paliatif. Elisabeth Kübler-Ross sendiri adalah seorang psikiater yang dikenal dengan pemikirannya mengenai 5 tahapan berduka.

Melalui buku ini, kedua penulis mengajak kita untuk perlahan melihat dan memaknai beberapa emosi yang muncul dalam kehidupan yang terbagi menjadi 14 bab yang terpisah yaitu Lesson of : Authenticity, Love, Relationships, Loss, Power, Guilt, Time, Fear, Anger, Play, Patience, Surrender, Forgiveness dan Happiness.

Berbagai perspektif yang dijabarkan dalam buku ini adalah berbagai pelajaran yang mereka peroleh dari pasien-pasien yang pernah mereka rawat ataupun dari pengalaman pribadi mereka sendiri, termasuk Kübler yang saat menulis buku ini sedang mengalami stroke.

Kalimat-kalimat penjelasan kedua penulis terasa sangat dekat karena menjelaskan berbagai perasaan yang sehari-hari aku rasakan tanpa membuat aku merasa digurui. Perspektif yang diberikan terasa begitu mengalir selayaknya sedang berbincang santai. Sangat reccomended menjadi bacaan yang mengajak kita berhenti sejenak dan memaknai lebih dalam tentang kehidupan yang telah, sedang dan akan kita jalani.

Aku memberikan rating 4.5/5 untuk buku Life Lesson.

Secret Divine of Love


Buku Secret of Divine Love yang ditulis A. Helwa ini terdiri dari 348 halaman yang terbagi dalam 13 bab. Dimana setiap bab akan dijabarkan lagi menjadi beberapa sub bab terkait dan ditutup dengan reflection disetiap akhir bab, dimana penulis membagikan tips bagaimana menerapkan apa yang telah dijelaskan dalam bab tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Meskipun buku ini menjelaskan berbagai praktik ibadah dan kalimat Al Qur’an namun bagi aku poin penting yang ingin disampaikan dalam buku ini adalah betapa kita sebagai manusia sangat dicintai Tuhan. Sehingga buku ini tidak tertutup hanya dapat menjadi bacaan bagi pembaca muslim, namun dapat juga menjadi berbagai bacaan bagi pembaca dari berbagai latar belakang agama dan keyakinan.

Bagaimana aku sebaiknya menjelaskan buku ini? Perasaan aku terlalu campur aduk setiap membaca buku ini. Ada perasaan tenang, ada perasaan haru hingga menangis, ada juga perasaan senang mendapatkan berbagai insight baru.

Aku ingat beberapa bab awal di buku ini aku baca saat sedang mengalami hari-hari yang tidak terlalu baik (burnout both physically and mentally due the 2nd wave Covid-19 in Indonesia), membaca kalimat dan gagasan yang disampaikan dalam buku ini, terutama yang sedang relate dengan kondisi aku saat itu, membuat aku menangis tersedu-sedu. Bahkan setelahnya, saat kondisi menjadi lebih baik, beberapa kalimat dan gagasannya tetap sesekali membuat aku berkaca-kaca hingga menangis.

Meskipun sebagian besar poin, terutama tentang Islam dan Rukun Islam,  mungkin sudah aku ‘pahami’ sejak kecil namun membaca buku ini selalu memberikan aku berbagai insight baru dan mendalam tentang Islam.

Membutuhkan waktu 3 bulan untuk merampungkan buku ini, waktu terlama aku menamatkan buku di tahun ini. Namun memang aku sangat menikmati membaca buku ini. Setiap kalimat dalam buku ini sarat akan makna, sehingga aku berusaha untuk memahami dan merefleksikannya pada diri aku.

Buku terbaik yang aku baca tahun ini, atau bahkan masuk 5 besar buku terbaik yang pernah aku baca. Aku paham tidak ada buku yang dapat 100% disukai semua pembaca, begitu pula buku ini, tapi aku tentu akan dengan senang hati merekomendasikan buku ini kepada siapapun yang ingin membaca bacaan bertema spirituality.

Aku memberikan rating 5/5 untuk buku Secret Divine of Love. Review lengkap bisa dibaca di http://riankusumadew.blogspot.com/SecretOfDivineLove.html

Kalau kamu ada ngga buku yang sekiranya juga memberikan perasaan menenengkan seperti ini? Share di kolom komentar ya.

The Defining Decade

Buku ini ditulis oleh Meg Jay, seorang Psikolog Klinis, dan Associate Professor Human Development di University of Virginia, yang berspesialisasi dalam perkembangan orang dewasa dan khususnya pada individu usia 20-an.

Bagi aku secara garis besar melalui buku ini Jay menjelaskan dua hal, yang pertama hal apakah yang perlu kita lakukan di usia 20-an, dan yang kedua kenapa kita perlu melakukannya saat kita berusia 20-an.

Buku ini memiliki tebal 256 halaman yang terbagi menjadi 3 bahasan pokok : Work, Love, dan The Brain and The Body. Dimana setiap babnya Jay menjelaskan hal-hal yang terkait, seperti pada bab work, Jay memperkenalkan kita pada identity capital dan weak ties, atau pada bab love, Jay memperkenalkan kita pada deal breakers dan match makers dalam memilih pasangan, hingga pada bab the brain and the body, Jay memperkenalkan kita do the math untuk masa depan kita.

Ide utama yang diangkat dalam buku ini menurut aku cukup unik, karena membahas secara khusus individu usia 20-an. Aku sebagai individu usia 20-an merasa banyak hal yang bisa aku pelajari dari buku ini dan juga diingatkan beberapa aspek penting yang secara tidak sadar belum atau lupa aku lakukan. Aku pikir individu usia 20-an perlu membaca buku ini, sehingga paling tidak dapat memperoleh sedikit perspektif apa yang bisa dan seharusnya dilakukan dalam rentang usia ini. Tapi kembali lagi setiap individu memiliki timelinenya masing-masing dan kita adalah yang memahami kehidupan kita,  sehingga mungkin tidak semua hal dalam buku ini dapat langsung kita terapkan, and that’s okay. Do what works for you. Do you Do.

Aku memberikan rating 4.8/5 untuk buku The Defning Decade. Review lengkap bisa dibaca di http://riankusumadew.blogspot.com/review-buku-defining-decades.html

The Psychology of Money

The Psychology of Money ditulis oleh Morgan Housel, seorang patner di The Collaborative Fund dan mantan kolumnis di The Motley Fool dan The Wall Street Journal. Buku setebal 238 halaman ini terdiri dari 20 bab, dimana masing-masing bab menjabarkan satu-persatu perilaku yang dianggap penulis menjadi sumber perilaku buruk terpenting yang mempengaruhi manusia ketika menanggani uang.

Di pengantar buku ini, penulis menghighlight premis utama buku ini yaitu bagaimana seseorang mengelola keuangan dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan namun lebih banyak dipengaruhi perilaku.

Beberapa hal menarik dalam buku ini diantarnya dimana penulis menyatakan “Tiap hasil dalam hidup dipengaruhi kekuatan-kekuatan selain upaya individual.” Ditambahkan “Dunia terlalu kompleks untuk memperkenankan 100% perbuatan kita menentukan 100% hasil.” Kalimat tersebut menyadarkan saya bahwa Sebagian dari kita, khususnya saya, saat memperoleh sebuah pencapaian atau keberhasilan kadang secara naif merasa itu adalah buah kerja keras kita. Betul memang ada kerja keras kita disana, tapi dapatkah kita memungkiri adanya faktor keberuntungan juga disana?

Selanjutnya pernyataan lain penulis yang terasa relate dengan kondisi saya saat ini dan mungkin juga dialami individu-individu lain yang perlahan memperoleh peningkatan pendapatan, apalagi jika bukan peningkatan keinginan. Penulis menyajikan argument bahwa diatas tingkat pendapatan tertentu, yang kita butuhkan adalah apa yang ada dibawah ego kita. “Salah satu cara paling dahsyat untuk menambah tabungan bukanlah menambah pendapatan, melainkan menambah kerendahan hati.”

Dan yang terakhir, kalimat dari penulis “Tak ada yang terkesan dengan harta Anda melebihi Anda sendiri”. Trueee. Bukan hanya tentang harta, namun saya pikir dalam beberapa aspek kehidupan, tidak ada yang lebih terkesan pada kehidupan kita melebihi kita sendiri. Jadi bukankah kita perlu menghentikan overthinking tentang bagaimana pendapat orang lain terhadap kita?

Sebagai seseorang yang ‘buta’ akan keuangan, membaca ilustrasi kasus perekonomian khususnya perekonomian di USA, dimana penulis sebagian besar mengambil ilustrasi, menjadi tantangan. Namun penulis juga tetap memberikan penjelasan masalah keuangan bersifat universal, sehingga memudahkan saya memahami perspektif yang coba dihighlight penulis. Membaca buku keuangan merupakan hal baru, sehingga persperktif dan penjelasan penulis memberikan banyak insight baru bagi saya. Menjadi bacaan yang aku rekomendasikan bagi individu yang sedang mencoba lebih aware dengan bagaimana kita mengelola dan memaknai uang.

Aku memberikan rating 4.8/5 untuk buku The Psychology of Money. Review lengkap bisa dibaca di http://riankusumadew.blogspot.com/ThePsychologyOfMoney.html

 

Nah itu tadi lima rekomendasi buku yang sudah aku baca tahun ini. Aku juga ingin tahu dong rekomendasi buku kamu tahun ini yang sekiranya juga perlu aku baca, minta tolong tuliskan di kolom komentar ya.

Oh ya aku juga rutin menulis review buku bacaanku di blog ini. Silahkan berkunjung untuk mungkin menambah wishlist bacaan atau sharing pengalaman kamu.

Dan link untuk intip dimana aku beli buku rekomen yang selalu aku buat reviewnya, bisa cek di msha.ke/riankusumaa/

Terimakasih ya sudah meluangkan waktu untuk membaca. Wishing you have a wonderful day. See you.

  

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku Into The Magic Shop Oleh James R. Doty

Review Buku The Psychology of Money oleh Morgan Housel

Betapa Kita Begitu Dicintai, Review Buku Secret of Divine Love oleh A. Helwa