Review Buku The Psychology of Money oleh Morgan Housel

 


The Psychology of Money ditulis oleh Morgan Housel, seorang patner di The Collaborative Fund dan mantan kolumnis di The Motley Fool dan The Wall Street Journal. Buku setebal 238 halaman ini terdiri dari 20 bab, dimana masing-masing bab menjabarkan satu-persatu perilaku yang dianggap penulis menjadi sumber perilaku buruk terpenting yang mempengaruhi manusia ketika menanggani uang.

Di pengantar buku ini, penulis menghighlight premis utama buku ini yaitu bagaimana seseorang mengelola keuangan dengan baik tidak ada hubungannya dengan kecerdasan namun lebih banyak dipengaruhi perilaku.

Berikut ini beberapa poin penting dan menarik menurut saya :

§ Dalam bab pertama berjudul, Tak Seorang Pun Gila, penulis menyampaikan perspektif bahwa bagaimana seseorang individu mengatur dan memaknai uang adalah bersifat personal dan dipengaruhi berbagai faktor diantaranya seperti nilai yang dianut, kondisi ekonomi saat ia lahir dna dibesarkan, dimana ia lahir dan dibesarkan, dsb. Sehingga menjudge bagaimana orang lain mengatur dan memaknai uang merupakan tindakan yang kurang bijak. “Pengalaman pribadi Anda dengan uang barangkali menjadi 0,000001% dari seluruh kejadian di dunia, tapi mungkin 80% cara kerja dunia menurut Anda.”

§ Dalam bab kedua, Keberuntungan dan Resiko, penulis memberikan ilustrasi bagaimana Bill Gates disamping kemampuan inovatif dan kerja kerasnya, juga memiliki faktor ‘keberuntungan’. Penjelasan serupa yang pernah dijelaskan oleh Malcolm Gladwell dalam bukunya Outlier. Dalam buku ini penulis menyatakan “Tiap hasil dalam hidup dipengaruhi kekuatan-kekuatan selain upaya individual.” Ditambahkan “Dunia terlalu kompleks untuk memperkenankan 100% perbuatan kita menentukan 100% hasil.” Kalimat tersebut menyadarkan saya bahwa Sebagian dari kita, khususnya saya, saat memperoleh sebuah pencapaian atau keberhasilan kadang secara naif merasa itu adalah buah kerja keras kita. Betul memang ada kerja keras kita disana, tapi dapatkah kita memungkiri adanya faktor keberuntungan juga disana?

§ Pada bab ketiga, Tak Pernah Cukup, saya merasa penulis mencoba menyampaikan kepada pembaca perlunya untuk secara sadar berkata “cukup” terutama dalam hal finansial melalui pengalaman Rajat Gupta dan Bernie Madoff. Dimana keduanya sebenarnya merupakan pengusaha yang cukup sukses, namun karena ketamakannya menyebabkan mereka lebih dikenal karena kejahatannya. “Tak ada alas an untuk mempertaruhkan sesuatu yang Anda miliki dan butuhkan demi apa yang tak Anda miliki dan butuhkan.”

§ Pada bab keempat, Penumpukan Membingungkan, penulis menjelaskan bahwa investasi yang bagus bukanlah yang sekali dan untung sangat besar, namun lebih baik investasi dengan hasil lumayan namun terjadi terus menerus. Hasil yang diperoleh akan menumpuk dan lebih besar, bukan?

§ Pada bab ketujuh, Kemerdekaan, dimana penulis menjelaskan dividen tertinggi yang diberikan uang adalah kemampuan individu untuk memegang kendali atas hidupnya. Kemampuan untuk memegang kendali atas apa yang dilakukan, kapan, dengan siapa menjadi variable terpenting yang dapat diberikan oleh uang. Dan saya pikir kalimat tersebut secara tepat menggambarkan apa yang kita harapkan dari uang yang kita peroleh dari pekerjaan kita, kebebasan.

§ Pada bab kesepuluh, Menabung Uang, salah satu pernyataan penulis yang terasa relate dengan kondisi saya saat ini yang alhamdulillah dapat memperoleh pendapatan yang stabil dan meskipun perlahan juga memperoleh sedikit peningkatan penghasilan. Hal yang mungkin juga dialami individu-individu lain yang perlahan memperoleh peningkatan pendapatan, apalagi jika bukan peningkatan keinginan. Penulis menyajikan argument bahwa diatas tingkat pendapatan tertentu, yang kita butuhkan adalah apa yang ada dibawah ego kita. “Salah satu cara paling dahsyat untuk menambah tabungan bukanlah menambah pendapatan, melainkan menambah kerendahan hati.”

§ Bab ketigabelas, Ruang Untuk Kesalahan. Kita tidak boleh terlalu keras pada diri sendiri, kita harus terbuka untuk kesalahan yang mungkin kita lakukan atau kondisi yang tidak berjalan sesuai rencana. “Anda harus memberikan ruang untuk kesalahan. Anda harus merencanakan rencana Anda tak berjalan sesuai rencana.”

§ “Tak ada yang terkesan dengan harta Anda melebihi Anda sendiri” Jika yang kita inginkan adalah rasa hormat, bukankah lebih mungkin mendapatkannya dari perilaku dan kinerja baik kita?

 

Sebagai seseorang yang ‘buta’ akan keuangan, membaca ilustrasi kasus perekonomian khususnya perekonomian di USA, dimana penulis sebagian besar mengambil ilustrasi, menjadi tantangan. Namun penulis juga tetap memberikan penjelasan masalah keuangan bersifat universal, sehingga memudahkan saya memahami perspektif yang coba dihighlight penulis. Membaca buku keuangan merupakan hal baru, sehingga persperktif dan penjelasan penulis memberikan banyak insight baru bagi saya. Mungkin menjadi bacaan yang cocok bagi individu yang sedang mencoba lebih aware dengan bagaimana kita mengelola dan memaknai uang.


Link untuk intip dimana aku beli buku rekomen yang selalu aku buat reviewnya, bisa cek di msha.ke/riankusumaa/ 

Comments

Popular posts from this blog

Review Buku Into The Magic Shop Oleh James R. Doty

Betapa Kita Begitu Dicintai, Review Buku Secret of Divine Love oleh A. Helwa