Betapa Kita Begitu Dicintai, Review Buku Secret of Divine Love oleh A. Helwa
Buku
Secret of Divine Love yang ditulis A. Helwa ini terdiri dari 348 halaman yang
terbagi dalam 13 bab. Dimana setiap bab akan dijabarkan lagi menjadi beberapa
sub bab terkait dan ditutup dengan reflection disetiap akhir bab. Dalam reflection penulis membagikan tips bagaimana menerapkan apa yang telah dijelaskan dalam
bab tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi
saya, poin penting yang ingin disampaikan melalui buku ini adalah betapa penuh
cintanya Islam dan Allah SWT. Penulis berkali-kali selalu mengingatkan betapa
Maha Baik dan Maha Pengasihnya Allah SWT. Poin-poin tersebut selalu membuat
saya merasa tenang dan dicintai. Beberapa kutipan seperti “ I trusted that
God would make a way for me, not because of who I am, but because of merciful
and loving He is” atau “If the Creator of the universe saw you as worthy
enough to have been created, the how can I not love you?” terasa menyejukkan
hati bukan? Bahkan ketika membahas tentang neraka, yang mungkin bagi sebagian
dari kita identik dengan ‘hukuman’, penulis mengajak kita melihat dari
perspektif yang berbeda “Hell was created for the ignorantly arrogant sinner
while Heaven was created for the regretfully repentant sinner”.
Berikut
ini beberapa poin dan kutipan penting dari setiap bab yang coba saya rangkum :
1. Allah
: The Origin of Love
Dalam
bab ini penulis menjabarkan bagaimana Maha Pengasih dan Maha Penyayang nya
Allah, betapa Allah selalu bersama kita, hingga asal usul kata Allah dalam Bahasa
Arab.
“He is the One that has
no beginning, but that everything begins from. The One with no end, but that
everything returns to.”
“God sees the black ant
on a black stone in the darkest night, so how could He not see the pain of
faithful seeker?”
“All we can know is that
we know nothing. And that’s the height of human wisdom.” Dilanjutkan
“For at the end of all you know is the beginning of your journey to Allah.”
“God is with you in the
beginning, in the end, and in every moment in between.”
“Because even in the
depths of your darkest nights your Lord is with you always, saying “I am near”
(QS 2:186)”
“We know that God’s plan
will always be greater than our greatest dream.”
“How can God be unjust if
He takes something from you, when he is the owner of everything in existence
including you?”
2. Who
Are you?
Penulis
menjabarkan hakikat fitrah manusia, sejarah Adam, dosa, hingga bagaimana kita
dapat ‘kembali’ kepada Allah.
“Your sins and scars can
never remove God’s presence from your heart.”
“Your value is not
defined by Worldly labels.” Because Allah says in QS 20:41 “I created you for
myself.”
“It isn’t through our
actions, but through returning to God that we become enough.”
“What you seek is within
you, if only you reflect.”
“It is through contrast
of pain and pleasure that we come to experience this world.”
“Love is not something we
create or ind in the world, it is a part who we are.”
“Distance between our
head and our heart is approximately 18 inchies, but it is arguably the longest
journey we will spiritually ever take.”
“The meaning of life is
to find your gift. The purpose of life is to give it away.”
“It is not through our
ability that great things happen, but through God’s grace.”
3.
The Mysterious Word of
The Qur’an
Dalam bab ini, penulis
menjelaskan bagaimana Al Qur’an merupakan kalimat Allah, kekuatan membaca Al Qur’an,
hingga bagaimana cara membaca Al Qur’an dari hati.
“The Qur’an is not a
destination or wall- it is a window. It does not call us to it, but rather
calls us to look through it.”
“Every verse is speaking
directly to you.”
“How much of it we
internalize that makes a difference.”
4.
The Spiritual Dimensions
of Islam
Dalam bab ini, saya
diajak melihat lebih dalam mengenai Islam, Iman dan Insan.
“Islam is the path of
showing you how to become who you already are.”
“Surrending to Allah
means we stop thinking we can control the outcome of choice that we make.”
5. Tawba
: Repent and Return to Unity
Penulis
menjelaskan, Allah selain Maha Pengampun dimana Ia selalu memberikan kita
tempat untuk bertaubat seberapapun dosa yang telah kita perbuat, Allah juga
mengajak manusia untuk memaafkan baik kesalahan orang lain maupun kesalahan
kita sendiri.
“There is no place too
far for God’s infinite forgiveness and mercy to reach.”
“Istighfar is not just
about seeking forgiveness from our sins, it is also about seeking forgiveness
for not doing enough.”
“It is in our weakness
that we taste God’s strength.’
“The beauty in our
imperfection is that our scars transform from regret to reminders of God’s
mercy.”
“Oh my Lord! I am my
weakness, but You are my strength.”
“Forgiveness happens when
you choosing to see someone for who God created them to be, rather than deining
them by their worst actions.”
“Forgieveness is not
about freeing another soul of their mistakes, but also about freeing ourselves
from the prison of blame and judgement.”
“God calls us to forgieve
the unforgivable in other, because God continuously forgives the unforgivable
in us.”
6. Shahadah : The Ecstasy of Oneness
Dalam
bab ini, penulis menjabarkan secara terinci makna dari dua kalimat shahadah.
“This is why the shahadah
begins with an emptying of all the false idols we have consciously or subconsciously
been holding in to.”
7. Salat
: How to Tune Into Divine Love
Sebagai
tiang agama, penulis menjelaskan bagaimana awal mula Allah memerintahkan
Rasulullah untuk Salat, makna dari adzan dan wudhu, makna mengapa salat
menghadap kiblat, makna waktu salat hingga bagaimana pentingnya salat bagi
manusia.
“Prayer is not means
greeting closer to God, but a way to remember how close we already are to His
all-encompassing presence.”
“Salat is the highest
spiritual realization of success.”
“When the world pushes
you to your kness, you are in the perfect position to pray.”
8.
Zakat : Giving as an
Instrument of God
“When you have in your
hands what another person’s soul needs, Allah is answering that person’s prayer
through you.”
Melaui bab ini penulis
juga menjelaskan sedekah bukan semata tentang memberi secara materi, namun juga
dapat berupa berbicara baik, menyuarakan individu yang tidak mampu ‘bersuara’,
ataupun tersenyum.
“Speak only when your
words are more beautiful than the silence.”
“We are not owners of our
wealth, we are only divinely chosen caretakers of it.”
“Aim to live in this world
without allowing the world to live inside of you.”
– Imam Ali
9.
Ramadan : The Holy Month
of Fasting
Dalam bab ini, penulis
terutama menyampaikan berbagai keutamaan puasa di bulan Ramadan dan makna dari
ibadah tahunan umat muslim ini.
“The nourishment of body
is food, while the nourishment of soul is feeding others.”
– Imam Ali
10. Hajj
: A pilgrimage to God
Penulis menjabarkan satu
persatu makna dalam pelaksanaan ibadah haji.
“We don’t go on Hajj to
gain something, rather we go on Hajj to let go of everything in the way of
actualizing what we already are.”
Saya sempat meneteskan
air mata membaca salah satu kalimat mengenai Haji dalam buku ini :“Oh Allah,
I lovingly await Your invitation to come visit You, both in this life and the
next.”
11. The
Spiritual Secret of Death
Sebagian dari kita mengangap
kematian menjadi akhir dari kehidupan kita, sebaliknya penulis menjelaskan
bahwa kematian yang kita takutkan bukanlah kebalikan dari kehidupan.
“Loss is when we give
back to God what we was never really ours in the first place.”
“Between the death of ego
and the death of body is when we may truly experience life.”
“Death reminds us that we
will not be saved by our wealth, our lovers, our children, or by our own
hands.”
“It is not death that we
fear, what we fear is not living the life we know we created to live.”
“Do whatever you want,
but know that one day, you will be held accountable.” –
Imam Al Ghazali
12. The
Mysteries of Heaven and Hell
Selama ini kita menganggap
surga dan neraka menjadi dua kutub yang saling berseberangan, namun dalam bab
ini penulis menjelaskan surga dan neraka tidak sehitam putih itu.
“We who light the fires
of Hell with the flames of our actions.”
13. You
Are Loved
Lagi, dalam bab ini
penulis menjelaskan betapa dicintaiya kita. Setiap kalimatnya sangat
menghangatkan.
“Allah has written a
perfect love story between you and Him”.
Bagaimana
saya sebaiknya menjelaskan buku ini? Perasaan saya terlalu campur aduk setiap
membaca buku ini. Ada perasaan tenang, ada perasaan haru hingga menangis, ada juga
perasaan senang mendapatkan berbagai insight baru.
Di
awal buku penulis meyatakan “Although this book is about Islamic
spitiruality and practice, I believe God is bigger than any religion or
philosophy. I offer you these words from the Qur’an not to change you, but to
remind you how much you are loved by God”, ya meskipun buku ini menjelaskan
berbagai praktik ibadah dan kalimat Al Qur’an namun bagi saya poin penting yang
ingin disampaikan dalam buku ini adalah betapa kita sebagai manusia sangat dicintai
Tuhan. Sehingga buku ini tidak tertutup hanya dapat menjadi bacaan bagi pembaca
muslim, namun dapat juga menjadi berbagai bacaan bagi pembaca dari berbagai
latar belakang agama dan keyakinan.
Buku
ini mendapat rating 4,61 dari 1,879 review di Godreads. Beberapa review
menyatakan kurang nyaman dengan penyampaian buku ini yang terkesan terlalu
mendayu-dayu, namun bagi saya yang sebaliknya menyukai prosa-prosa berbahasa
‘cantik’ buku ini tentu menjadi bacaan yang wajib dibaca.
Saya
ingat beberapa bab awal di buku ini saya baca saat sedang mengalami hari-hari
yang tidak terlalu baik (burnout both physically and mentally due the 2nd wave
Covid-19 in Indonesia), membaca kalimat dan gagasan yang disampaikan dalam buku
ini, terutama yang sedang relate dengan kondisi saya saat itu, membuat saya
menangis tersedu-sedu. Bahkan setelahnya, saat kondisi menjadi lebih baik,
beberapa kalimat dan gagasannya tetap sesekali membuat saya berkaca-kaca hingga
menangis.
Bahasan mengenai Islam dan Rukun Islam mungkin rasanya sudah kita 'pahami' karena telah diajarkan sedari kecil. Namun bagi saya penulis selalu memberikan perspektif baru dan lebih mendalam pada bahasan tersebut sehingga saya selalu merasa mendapatkan berbagai insight baru tentang apa yang selama ini saya pikir sudah cukup saya pahami.
Membutuhkan
waktu 3 bulan untuk merampungkan buku ini, waktu terlama saya menamatkan buku
di tahun ini. Namun memang saya sangat menikmati membaca buku ini. Setiap
kalimat dalam buku ini sarat akan makna, sehingga saya berusaha untuk memahami
dan merefleksikannya pada diri saya.
Saya rasa akan menjadi buku
terbaik yang saya baca tahun ini, atau bahkan masuk 5 besar buku terbaik yang
pernah saya baca. Saya paham tidak ada buku yang dapat 100% disukai semua
pembaca, begitu pula buku ini, tapi saya tentu akan dengan senang hati
merekomendasikan buku ini kepada siapapun yang ingin membaca bacaan bertema
spirituality.
Link untuk intip dimana aku beli buku rekomen yang selalu aku buat reviewnya, bisa cek di msha.ke/riankusumaa/
Comments
Post a Comment