|
Keraton Ratu Boko |
Hi. Setelah kemarin aku ngajak kalian
explore Keraton Yogyakarta, kali ini aku mau ngajak kalian explore wisata
sejarah di Yogya yang lain. Yes kali ini aku mau ngajak kalian explore beberapa
candi di Yogyakarta. Ada 3 candi yang bakal aku ajak kalian untuk explore
bareng yaitu, Candi Plaosan, Candi Ijo, dan Keraton Ratu Boko. Btw kali ini aku
bakal explore ditemenin adekku yang jauh-jauh datang dari Semarang, makasih dek
J
Kenapa nih Rian tiba-tiba pengin explore
candi? Semua ini gara-gara Rangga. Rangga? Iya Rangganya Cinta di Ada Apa
dengan Cinta hehe. Bercanda. Intinya
buat kalian yang sudah nonton Ada Apa dengan Cinta 2 pasti tau ada salah satu
scene dimana Rangga dan Cinta menikmati senja di Keraton Ratu Boko, disitulah
aku merasakan adanya suatu magic momen. Semenjak itu menikmati sunset di
Keraton Ratu Boko menjadi salah satu wishlist ku. Alhamdulillah saat ini aku
sedang ada rejeki kerjaan di Yogyakarta jadi aku manfaatin untuk mewujudkan
wishlitku ini.
Kan cuman Keraton Ratu Boko yang masuk
wishlist trus kenapa juga explore candi-candi yang lain? Karena jarak kostku
(jalan Kaliurang) ke Keraton Ratu Boko lumayan jauh sekitar 20 KM jadi aku
memutuskan untuk sekalian aja explore beberapa candi di sekitar Keraton Ratu
Boko. Okke kita langsung aja mulai
First at all FYI Candi Plaosan, Candi Ijo, dan Keraton
Ratu Boko ini letaknya cukup berdekatan satu sama lain dan masih terletak dalam
satu kecamatan. Selain ketiga candi yang bakal aku explore ini juga masih terdapat
beberapa candi lain seperti Candi Sewu dan Candi Sambiroto. Jadi buat kalian
yang mau explore candi-candi yang lain bisa banget loh.
|
Candi Plaosan |
Pertama kita ke candi Plaosan. Candi
Plaosan ini terletak 4 km tenggara Keraton Ratu Boko untuk aksesnya cukup mudah
kok tinggal search di google maps dan juga sudah banyak petunjuk jalannya.
Untuk tiket masuk gratis hanya membayar parkir Rp. 2.000,-. Tapi aku dikerjain
nih sama penjaga pintu masuk katanya aku boleh gratis kalo aku hafal pancasila,
seneng dong aku alhamdulillah hafal, trus lihat yang lain ternyata masuknya
gratis kan ngga jadi bangga wkwk. Jadi candi Plaosan ini dari jauh tampak
seperti dua candi kembar, Palosan Lor dan Plaosan Kidul. Candi ini diperkirakan
dibangun antara abad ke-10 sampai ke-11 Masehi pada zaman Kerajaan Medang.
Faktanya ada kisah romantis dibalik berdirinya candi ini loh. Konon candi ini
didirikan oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya yang merupakan pemeluk Hindu
untuk orang yang dicintainya Pramudya Wardani yang merupakan putri Dinasti
Syailendra yang merupakan pemeluk Buddha. Dari arsitektur Candi Plaosan dapat
dilihat bagian atas candi bercorak Hindu sedangkan bagian bawahnya bercorak
Buddha. Indahnya toleransi J
|
Candi Plaosan |
|
Bagian atas Candi Plaosan bernuansa Hindhu |
|
Relief Candi Plaosan |
Kedua kita ke Candi Ijo. Candi
ini terletak dilereng gunung yang cukup tinggi namun udaranya sejuk sekali,
maklum candi ini treletak 375 mdpl loh. Selama perjalanan menuju ke Candi Ijo
nanti kita juga akan melewati objek wisata Tebing Breksi. Untuk aksesnya mudah
bisa disearch di googe maps dan juga sudah banayak terdapat petunjuk arah.
Untuk tiket masuk hanya Rp.5.000,- dan tiket parkir hanya Rp. 3.000,-. Candi
berlatar belakang agama Hindu ini diperkirakan dibangun antara abad ke-10
sampai dengan ke-11. Candi ini di sebut Candi Ijo karena dibangun di sebuah
bukit yang terkenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Hijau. Candi induk menghadap
ke barat. Di hadapannya berjajar tiga candi yang lebih yang lebih kecil
ukurannya yang diduga dibangun untuk memuja Brahma, Wisnu dan Syiwa. Kompleks
candi ini berundak-undak dan semakin tinggi di bagian belakang atau sisi timur.
|
Letak Candi Ijo cukup tinggi |
|
Candi Ijo |
|
Candi Ijo |
Dan yang terakhir kita ke tujuan utama,
Keraton Ratu Boko hihiw. Karena niatnya ingin menikmati sunset jadi kita
memutuskan untuk mulai masuk ke kompleks candi deket-deket sunset, kita mulai
masuk kompleks candi pukul 15.00. Keraton Ratu Boko terletak sekitar 4 KM
dibarat Candi Ijo. Untuk tiket masuk Keraton Ratu Boko seharga Rp. 40.000,-dan
tiket parkir Rp. 3.000,-. Cukup mahal jika dibandingkan tiket masuk cand-candi
sebelumnya. Tapi menurut saya cukup worth it mengingat fasilitas yang
disediakan. Hingga saat ini fungsi utama Keraton Ratu Boko masih belum
diketahui sacara jelas. Keraton Ratu Boko diperkirakan sudah digunakan sejak
abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran). Berdasarkan berbagai
sumber menilik dari peletakkan sisa-sisa bangunan diduga situs ini dahulunya
merupana sebuah keraton. Ratu Boko diduga berasal dari masyarakat setempat yang
diyakini merupakan ayah dari Loro Jonggrang yang merupakan nama candi utama
pada kompleks Candi Prambanan. Untuk arsitekturnya bangunan utama terdiri dari gerbang
luar, gerbang dalam, candi pembakaran dan sumur suci. Daaaan akhirnya aku
berhasil menikmati sunset di Keraton Ratu Boko, alhamdulillah. Meskipun
suasananya tidak seperti di AADC 2 karena cukup banyak wisatawan baik domestik dan
mancanegara yang juga menikmati sunset disini tapi juga karena tidak ada Rangga
disini wkwk.
|
Keraton Ratu Boko |
|
Keraton Ratu Boko |
Kalau untuk aku pribadi, aku paling
menikmati sunset di Keraton Ratu Boko karena selain salah satu menjadi detinasi
wishlistku tapi juga karena fasilitas di Keraton Ratu Boko sudah lebih
terkelola dibanding Candi Plaosan maupun Candi Ijo meskipun harga tiket yang
terbilang lebih mahal dibanding candi-candi yang lain. Jika kalian yang sudah
pernah mengunjungi ketiganya, yang mana favorit kalian?
|
Sunset di Keraton Ratu Boko |
Secara keseluruhan sangaaat puas
berwisata menikmati Candi Plaosan, Candi Ijo dan Keraton Ratu Boko. Tiket
masuknya cukup terjangkau, bangunannya membuatku menerka- nerka sejarah apa
yang dulu pernah terjadi disini dan suasana sunsetnya mengingatkanku pada
Rangga wkwk. One of my bucketlist checked. Would you like to visit Yogyakarta
too?
Comments
Post a Comment