My Life. My Choice. My Consequence
Setiap detik kehidupan merupakan sebuah pilihan. Pilihan untuk tetap
berjalan lurus kedepan, berjalan ke arah lain atau bahkan berhenti untuk
berjalan. Setiap pilihan memiliki konsekuensi yang tidak kita ketahui. Namun
suka tidak suka kita harus tetap memilih karena hidup terus berjalan. Setiap
fase kehidupan pasti terdapat sebuah pilihan kehidupan yang akan menentukan fase kehidupan kita selanjutnya.
Sekolah dimana, kuliah apa, kuliah
dimana, kerja apa, kerja dimana, menikah dengan siapa. Bagi fase kehidupan saya
saat ini pilihan yang sedang saya jalani dan saya nantikan konsekuensinya
adalah kuliah apa.
Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Saya
sudah menyelesaikan pendidikan sarjana saya dan saat ini sedang menjalani
pendidikan profesi saya di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Menjadi perawat merupakan
cita-cita saya semenjak SMA. Saya terinspirasi oleh ayah saya, ya ayah saya
juga perawat. Namun jangan salah ayah tidak pernah mendorong saya menjadi
perawat, ayah saya malah mendorong saya menjadi guru. Ayah saya sudah mengalami
asam manis menjadi perawat mulai keluar masuk di hutan pedalaman papua, menjadi
perawat honorer di puskesmas terpencil di papua, hingga saat ini menjadi
perawat disalah satu rumah sakit negri. Ayah saya mengatakan perawat merupakan
pekerjaan yang mulia namun penuh resiko. Setiap hari harus bertemu dengan
pasien dengan berbagai macam penyakit yang bukan tidak mungkin menular pada
kita, setiap hari bekerja shift bukan seperti pekerja kantoran yang berngkat
pagi pulang sore kita bekerja pagi siang dan malam yang bukan tidak mungkin
merubah irama kehidupan kita. Namun
entah bagaimana saya tetap berkeinginan menjadi perawat. Ditambah lagi saat
melihat perawat-perawat yang merawat ayah saya yang harus bolak balik masuk
rumah sakit akibat penyakit penyumbatan pembuluh darah jantung yang ia alami,
saya merasa kagum pada mereka. Saya semakin mantap menjadi perawat, saya juga
ingin merawat orang orang yang sakit sama seperti mereka telah merawat ayah
saya.
Singkat cerita akhirnya bulan maret kemarin saya meyelesaikan pendidikan
sarjana saya dan sudah resmi menjadi sarjana keperawatan dengan IPK yang
cumlaude. Alhamdulillah dapat membuktikan kepada orang tua saya bahwa pilihan
saya menjadiperawatmerupan pilihan yang
dapat saya pertanggungjawabkan. Seperti yang saya ceritakan saat ini
saya sedang menjalani pendidikan profesi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Hal ini
mengharuskan saya bekerja selayaknya seorang perawat disamping tugas saya
sebagai seorang mahasiswa. Selama praktek profesi sebagai seorang perawat yang
selalu saya rasakan setiap hari adalah bersyukur. Ya bersyukur, hal yang
mungkin biasanya hanya saya rasakan saat saya mendapatkan nilai bagus atau
mendapatkan hp baru. Namun saat ini saya terus bersyukur dengan hanya melihat
pasien-pasien saya, betapa mereka harus berjuang untuk sehat atau bahkan
berjuang untuk tetap hidup. Hal yang mungkin tidak saya sadari jika saya tidak menjadi perawat. Setiap
hari saya melihat betapa mahalnya kehidupan dan betapa mahalnya kesehatan yang
membuat saya senantiasa bersyukur dan berjanji untuk menjaga kesehatan saya.
Selain bersyukur menjadi perawat mengajarkan saya arti sebuah ketulusan,
ketulusan merawat seseorang yang bukan siapa-siapa kita bahkan tidak kita
kenal. Saya berusaha ikhlas dan tulus merawat pasien saya dan berharap semoga
mereka dapat kembali sehat dan berkumpul bersama keluarga mereka. Sebuah
kalimat “Terimaksih sus. Hanya Allah yang mampu membalas” terasa begitu
mengetarkan bagi saya. Aamiin semoga ketulusan saya diterima sebagi ibadah
saya.
Saat ini saya sudah menjalani 14 minggu pendidikan profesi dan masih
puluhan minggu lagi saya jalani profesi ini. semoga setiap waktunya memberikan
saya pembelajaran tentang kehidupan.
Setelah fase ini saya akan tiba pada fase kehidupan dengan pilihan hidup
tentang pekerjaan. Apapun pilihan pekerjaan yang saya pilih nantinya semoga
saya dapat mempertanggungjawabkannya dan tetap terus menjadi perawat yang dapat
bermanfaat untuk sesama dan perawat yang membanggakan bagi kedua orang tua
saya. Aamiin. Yakin dengan apapun pilihan hidup yang anda pilih, bekerja keras
untuk mendapatkan yang terbaik, hasilnya biar Tuhan yang menentukan. Apapun
yang sudah menjadi jalan hidupmu pasti akan tetap menjadi jalan hidupmu.
Selamat membuat pilihan 😊
Comments
Post a Comment